Hidup. Bawa Santai aja, Bro!


Jadi, kemarin siang sekitar jam dua-an setelah pelajaran Seni Budaya di kelas. Tiba-tiba ada temen, sebut saja namanya Salju, yang menghampiri aku. Dia menggeser kursi di seberang bangku aku dan didudukinya kursi itu tepat di sampingku. Ngapain nih anak? batinku.

Salju "Saf, gimana menurut kamu, perform aku tadi?".
Aku "Bagus-bagus aja.".
Salju "Jelek Saf, aku gatau harus gimana, tadi adalah kesempatan aku yang terakhir buat ngebagusin nilai."
Kamu udah 2x maju kali Salju. Padahal setiap anak  itu kesempatannya satu kali. Nah kamu 2x. Ga adil kan. Nanti kamu bisa punya kesempatan perbaikan di kesempatan yang kedua. Padahal perform kamu yang pertama udah bagus. Serakah amat. batinku. (haduh jahat banget aku).
Aku "Lha kalo gitu ngapain kamu tadi maju lagi, Suara kamu bagus, main gitarmu juga bagus. Terima aja lah. Masih ada yang di bawahmu. Emang harus perfect banget ya?"
Salju "Ya soalnya yang penampilan pertama menurut aku jelek, Saf. Ya aku maju lagi aja, kali aja sekarang lebih baik. Eh, ternyata nggak. Aku takut dapet nilai jelek, Saf. Aku stres, kepikiran banget kalo sampe nilai aku jelek,"
Aku "Ya semua aja kayak gitu, Sal. Perform kamu dan anak-anak yang lain tadi, itulah hasil dari usaha kalian. Kemampuan kalian. Ya, aku tau kalo misal latihan lebih serius lagi pasti hasilnya lebih bagus."
Salju "Ah, ga seru lo Saf."

Nah, Sobat Remaja, pernah punya teman, saudara, atau orang yang kayak gitu? Pasti pernah lah ya, ketemu orang yang serba pengen perfect alias sempurna. Kalo salah dikit, pasti kepikiran, stres, marah. Kalo sampe gitu, berarti hidupnya nggak tenang, dong. Mikirin salahnya tadi, mikirin ketidak sempurnaannya. Hadehhh kasian amat hidup lo. Sesekali lupain kek. Trus hirup udara segar dan menikmati hidup lo di dunia yang sementara ini. Kalo kepikiran terus, lama-lama lo keburu mati dan nggak ngerasain nikmatnya hidup.

Ya memang sih Sobat Remaja, tuntutan hidup yang semakin tinggi membuat generasi milenial seperti kita ini semakin susah untuk istirahat dengan tenang. Tapi, kalo segitunya amat bisa bahaya loh. Apa  saja sih bahayanya?

1. Mudah Cemas
Seperti yang dikatakan Psikolog Thomas S. Greenspon


"Mereka cemas dianggap bodoh atau tidak kompeten, imbasnya mereka jadi agresif dan cenderung bersifat menyerang orang lain."

Nah loh, mereka yang perfeksionis akan cemas jika dihadapkan dengan tanggung jawab atau proyek besar, mulai dari presentasi hingga mengambil keputusan yang menyangkut masa depan pekerjaan.
Nah hal itu yang membuat mereka jadi agresif di level sosial dan biasanya tak dapat menerima kritik dan mereka akan emosional bila mendapatkan kritik.

2. Tidak bisa membina hubungan jangka panjang
Maksudnya apa sih? Kata Psikolog Thomas S. Greenspon lagi nih

"Itu bisa membuat orang-orang di sekeliling mereka tertekan karena para perfeksionis tidak bisa menerima sudut pandang lain"

Keinginan untuk menjadi sempurna terus-menerus bisa menyabotase hubungan dengan teman, keluarga, dan pasangan. Biasanya kalo di sekolah itu, saat kita udah berusaha semampu kita ngerjain tugas kelompok bagian kita, lalu punya kita di kritik salah sama dia. Kurang ini, kurang itu, sehasrusnya gini, seharusnya gitu. Padahal menurutku udah bener, dan memang jawaban aku itu sudah cukup dalam artian singkat. Namun, karena mereka perfeksionis. Jadi, kebanyakan ya kerjaaan aku diganti deh sama semua yang ada di otaknya dia. Andai dia tahu soal ini, duhhh sakit hati ini rasanya dibegituin, nggak di anggap.

3. Menjauh
Biasanya bagi anak yang perfeksionis kalo lagi di fase ekstrem (gagal, jatuh, di bawah) mereka bisa saja memilih menjauhkan diri dari lingkungan karena tidak mau menerima kritik. Sekarang DiBartolo mengatakan 

"Para perfeksionis hanya akan mengakui kesalahan pada diri sendiri, tidak dengan orang lain. Mereka tidak ingin menghadapi kenyataan bahwa mereka gagal."

Eits, jangan takut Sobat Remaja. Aku ada banyak cara buat kalian supaya bisa menikmati hidup. Hidup cuma sekali ya Sobat Remaja, jadi, ini menantang banget. Okay, Check it out......

1. Kamu harus jadi SEANEH mungkin yang bisa kamu nikmati
No reckon dengan status sosial atau penilaian orang. Selama apa yang kalian lakukan masih dalam norma. It's okay meskipun idemu adalah ide paling gila, toh, banyak sekali ide gila zaman dahuku yang justru membuat dunia inilebih baik. Ide gila akan melahirkan revolusi. So, don't be afraid menjadi berbeda. Percayalah, kalian itu unik.

2. Ikuti Intuisimu tanpa rasa takut
Wehe... bahasanya mbak, pake intuisi segala. Eh, jangan-jangan ada yang nggak tahu intusi? Jadi, inti dari intuisi adalah melihat sesuatu melalui hatimu. Intuisi adalah insting alami yang dimiliki makhluk hidup. Kamu harus tahu batas tubuhmu, pikiranmu, dan segala sesuatu di kelilingmu. Pertimbangkan segala resik yang mungkin kamu hadapi dan always ready. Jika Intuisi mu berkata pantas di lakukan, amka lakukakanlah. Dan sebaliknya. Maka, percayalah kamu akan lebih mudah mengambil pelajaran baik dari kesuksesan dan kegagalan kalian. Semangat, Sobat Remaja.

3. Pilihlah untuk bertindak walau kalian nggak yakin sama kemampuan kalian
Trust me, semua orang kaan sempat meragukan kemampuan mereka sendiri. Kalian kadang berpikir bahwa kalian nggak pintar dan kuat, tenang, itu manusiawi kok!
No problem kalo kalian nggak hebat dalam sesuatu, tapi, sadarilah. Kunci keberanian dari orang sukses adalah berani. So, beranilah untuk mencoba.

4. Perjuangkan nilai-nilai yang kamu junjung, meskipun ada resiko ditolak
Jangan sekali-kali kamu berkompromi dengan nilai-nilai yang kamu junjung sendiri. Jangan takut ditolak karena itu adalah prinsipmu sendiri. Orang-orang yang tepat akan menghargaimu dan mendukungmu jika kamu perjuangkan benar-benar nilaimu. Hal ini bisa membuat solid hubunganmu dan mendapatkan kepercayaan dalam jangka panjang. Bahkan Sobat Remaja, kamu bisa menjadi sosok yang disegani karena hal ini.

5. Utarakan pemikiranmu, bahkan jika suaramu bergetar
Nggak usah khawatir kalo pendapatmu kurang berbobot. No, Salah besar. Pendapatmu itu sangat berbobot. No reckon seberapa remeh itu. Karena pendapatmu sangat dibutuhkan, bahakan bisa membuka mata dan hati orang lain dan menjadi sumber untuk melahirkan pikiran-pikiran baru. Katakan saja selamu kalian pikir itu benar dan baik.

6.Terima dirimu ketika sedang rapuh
Gak ada yang salah kok dengan mengatakan pada seseorang tentang perasaan kalian yang sebenarnya. Menceritakan sesuatu yang pribadi akan membuat kalian nampak lebih kuat di mata seseorang dan menguatkan diri kalian sendiri. Orang dekat akan akan lebih menghargai kalian ketika kalian bisa menunjukkan sisi pribadi aslimu pada mereka, bukan sosok profesional yang sehari-hari. Gak apa-apa kalau mau curhat, manusiawi kok! Ga usah gengsi-gengsian. Nggak jaman!

7. Terima dan siap. Bahwa kamu akan dinilai menurut pandangan orang-orang
Biasanya orang perfeksionis adalah seseorang yang nggak mau dinilai orang lain atau sebaliknya, ia takut akan kritikan yang berarti pekerjaannya tak sempurna yang ia inginkan. Apa salahnya sih dikritik dan dinilai sma orang lain. Toh, itu akan sangat membantu kita untuk lebih berkembang. So, Berani lah dan siap untuk dijudge 

8. Akui ketika kamu melakukan kesalahan
Rasa bangga pada diri memang positif, tapi menjadi negatif jika terlalu berlebihan. Rasa bangga berlebih pada diri adalah respon yang muncul akibat kecemasan. Jadi ketika kalian tahu kalian salah, daripada dengan bangga berusaha menjaga harga dirimu di mata orang lain, akuilah kesalahan kalian. Tutup mulut kalian selama setidaknya dua menit, ambil nafas yang dalam, akui kesalahan kalian dan belajar lah dari itu. Manusiawi kok melakukan salah, justru kalian akan dipandang secara positif dalam jangka panjang jika mengakui kesalahan.

9. Segera akhiri hungan yang nggak baik dan merusak
Salah satu hal terberat soal mencintai seseorang adalah memberikan nyaris segalanya untuknya. Bahkan terkadang kalian harus merelakan mereka jika memang terasa gak pantas di hidupmu. Jangan pelihara semua perasaan negatif kalian yang muncul selama bersama dirinya. Kalian berhak mendapatkan perasaan yang lebih bahagia dengan orang yang pantas.

10. Belajarlah memaafkan meskipun kalian sangan tersakiti olehnya
Memaafkan seseorang bukan berarti kalian bergantung padanya, tapi lebih pada berdamai dan melangkah ke depan untuk hidup yang lebih baik. Jika kita masih mengingatnya dan merasa sakit setiap mengingatnya, itu artinya kita belum memaafkan. Damaikan diri kalian sendiri agar bisa hidup lebih tenang.

Simpel kan Sobat Remaja? dengan 10 cara tadi, kalian bisa merasakan nikmatnya hidup. Memang, tidak ada manusia yang sempurna seperti yang dikatakan oleh DiBartolo:

“Kegagalan adalah hal yang biasa dan membuat kesalahan tidak berarti Anda tidak bisa memperbaikinya,” ujar dia. 

Hidup itu bisa berjalan seutuhnya bila kalian terhubung ke kedamaian jiwa kalian. Kalian perlu menghargai integritas kalian sendiri dan selalu menyemangati diri kalian bahwa kalian bisa mendapatkan hidup yang terbaik. Semua itu agar kalian bahagia disertai kebahagiaan orang-orang sekitar kalian yang pantas bersama kalian.

Ingat! YOU ONLY LIVE ONCE. Jangan siasakan itu, Oke? Santai Bro n Sis! Nikmati hidup dan udara yang segar ini, sebelum kalian menyesal di kemudian hari. Bye....


Komentar

Postingan Populer